Terus Bertumbuh & Melaju
Satu kata yang menggambarkan perjalanan Indonesia hampir satu dasawarsa ini. Upaya mewujudkan cita-cita menjadi Indonesia Emas bukan tanpa tantangan.







Satu kata yang menggambarkan perjalanan Indonesia hampir satu dasawarsa ini. Upaya mewujudkan cita-cita menjadi Indonesia Emas bukan tanpa tantangan.
Baru kemarin rasanya, berbagai kesulitan yang kita hadapi saat Pandemi COVID-19 melanda. Namun, hari ini kita sudah berada dalam situasi yang sungguh berbeda. Bergerak, bergegas menuntaskan berbagai peristiwa penting dan besar yang dipercayakan pada kita.
Ada perhelatan G20 dengan segala rangkaian kegiatan sebelum dan sesudahnya, di mana kita didapuk menjadi tuan rumah yang sukses menuai pujian. Tidak saja karena kita mampu menampilkan kekayaan alam dan budaya, tapi lebih dari itu, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, kita mampu mendinginkan kepala para pemimpin negara-negara yang saling berseteru. Untuk duduk bersama dan menghasilkan komitmen bagi penciptaan keadaan dunia yang lebih baik.
Tanpa sempat menarik nafas panjang, tahun ini pun kita harus sudah berjibaku memastikan terselenggaranya Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada tanggal 9 - 11 Mei 2023, dan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, tanggal 5 - 7 September 2023. Perhelatan ini sangat penting, mengingat peran ASEAN yang juga kian strategis dalam dinamika geopolitik dan ekonomi internasional. Kerjasama ASEAN dan negara-negara di sekitarnya memiliki potensi besar untuk menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi dunia, terutama pada saat berbagai belahan dunia lain justru sedang mengalami perlambatan.
Alhamdulillah, Puji Tuhan, kita kembali menuai pujian karena mampu menjalankan tugas sebagai tuan rumah dengan sangat baik.
Kedua peristiwa ini menjadi penanda penting di tengah berbagai upaya dan kerja keras dalam berbagai bidang yang telah kita lakukan sejak Oktober 2022 hingga Oktober 2023, sebagai tahun keempat berjalannya Pemerintahan Jokowi-Amin. Anda dapat melihat hasilnya dalam bentuk Laporan Tahunan yang disajikan di sini.
Sejarah telah membawa kita, perlahan-lahan tampil kembali ke pentas dunia dan turut diminta berperan aktif menjaga perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Kita semua, rakyat Indonesia yang selama ini telah bersabar dan tekun bekerja keras, memiliki andil di dalamnya.
Ini adalah perjalanan yang masih harus dilanjutkan oleh para pemimpin berikutnya. Hingga kita mencapai Indonesia Emas 2045. Tetap semangat!
Jakarta, 20 Oktober 2023
Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan RI
Resiliensi.
Satu kata yang menggambarkan perjalanan Indonesia hampir satu dasawarsa ini. Upaya mewujudkan cita-cita menjadi Indonesia Emas bukan tanpa tantangan. Tapi kita terus bergerak menjadikan tantangan sebagai kebutuhan untuk melangkah maju, tanpa menyerah, menghindari kekalahan.
Fondasi pembangunan diletakkan. Kerja perekonomian dipoles. Bukan hanya secara makro, namun juga membangkitkan usaha mikro hingga menengah. Konektivitas lewat transportasi dan komunikasi diwujudkan. Kesehatan dan pendidikan tidak luput dari perhatian, termasuk juga pemenuhan hak atas perumahan. Bahkan, batu pertama pemindahan ibu kota negara dengan berani kita lakukan.
Dalam perjalanan membangun bangsa ini, kita juga diuji. Hantaman COVID-19 menjadi momen yang tidak akan pernah terlupakan. Kita pernah terpuruk menangisi jatuhnya jutaan korban, terhentinya aktivitas, dan kebingungan menghadapi situasi abnormal. Kita melawan itu semua dengan ketangguhan. Tangguh yang lahir dari kuatnya kesabaran. Karena pada saat itu, tangguh bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Sebuah kebutuhan.
Ketangguhan itu tidak tumbuh begitu saja. Manuver membajak krisis, navigasi gas dan rem, serta kendali optimisme dimainkan. Kekuatan warga yang bergerak bersama menjadi keniscayaan. Perlahan kita memperbaiki sistem kesehatan, mempertahankan pertumbuhan ekonomi, dan bertransformasi cepat menjadi negara yang diperhitungkan.
Momentum pandemi dimanfaatkan bukan hanya untuk membenahi situasi dalam negeri, tapi juga dimainkan untuk mengembalikan peran Indonesia dalam pergaulan internasional. Kita menjadi pusat perhatian untuk diajak bekerja sama, sekaligus dijadikan harapan bagi negara-negara berkembang untuk membawa suara mereka. Bidak catur pun dikerahkan. Bukan untuk maju sendiri, tapi membawa kemenangan untuk semua.
Dan, hari ini kita berdiri dengan keyakinan bahwa kita bisa menghadapi segala hambatan. Karena kita pernah diuji berkali-kali, di situasi tersulit sekalipun. Indonesia hari ini adalah Indonesia yang tangguh dan terus bertumbuh. Keemasan Indonesia bukan mustahil dicapai jika kita terus melaju untuk Indonesia Maju.
"Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi jadi negara 5 besar kekuatan ekonomi dunia. Tidak hanya peluangnya saja, tetapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan.
Ir. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Lembar kehidupan serasa baru dimulai pada 21 Juni 2023, ketika Presiden Joko Widodo mencabut status pandemi. Kita memasuki babak baru: Pandemi sirna, endemi menjelang. Keputusan itu diambil Presiden, karena angka harian penularan sudah mendekati titik nihil. Selaras dengan keputusan pencabutan status kedaruratan kesehatan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada waktu yang hampir bersamaan.
Awan gelap virus yang bermula dari Wuhan itu telah berlalu. Seribu dua ratus dua hari kita mengalami masa kelam, jutaan orang menjadi korban, aktivitas dibatasi, APBN tercekik, dan pelayanan kesehatan hampir kolaps. Namun semua bisa dilewati karena seluruh komponen bangsa bergerak dengan gotong-royong.
Pengalaman ini telah mengajarkan banyak hal: disiplin akan hidup sehat hingga sejumlah perubahan sistem kesehatan, pendidikan, dan tata cara unjuk wicara. Ini semua karena kita punya tekad yang kuat. Pandemi bukan ajang bersedih, namun justru jadi kekuatan kita mengubah keadaan. Indonesia telah lulus ujian besar. Pandemi sudah menjadi endemi.
Tak selamanya sebuah keterpaksaan berbuah pahit. Demikian pula ketika pandemi melanda. Indonesia memetik pelajaran besar dari petaka wabah besar tersebut. Pandemi membuat efek daya paksa pada semua elemen.
Sektor kesehatan berubah menjadi digital. Pasien tak perlu lagi bertatap muka dengan tenaga medis untuk berobat. Konsultasi dan komunikasi bisa dilakukan secara online melalui aplikasi. Begitu juga dengan sektor pendidikan. Guru dan siswa harus menggunakan teknologi digital untuk tetap bisa belajar mengajar. Pandemi COVID-19 juga mengubah cara kerja. Semua beradaptasi dengan kebiasaan baru. Sistem kerja dihadapkan pada dua pilihan, yaitu bekerja dari rumah atau tetap bekerja di kantor dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kondisi pandemi juga mendorong percepatan pengaturan kerja secara fleksibel atau flexible working arrangement (FWA). Dalam rapat, lazim terlihat kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, hingga swasta melakukan rapat secara virtual. Penggunakan teknologi digital memangkas waktu dan biaya. Budaya kerja baru membuat kita belajar dari sebuah keterpaksaan bernama Corona Virus.
Sumber : Antara
Kekuatan jaringan global membuat Indonesia bisa bergerak cepat mengatasi pandemi. Jutaan dosis vaksin diperoleh, dan jutaan vaksin diproduksi di dalam negeri.
Dokter dan tenaga medis mendapatkan kesempatan pertama disuntik. Berikutnya masyarakat awam. Bukan hal mudah meyakinkan masyarakat untuk menerima vaksin. Banyak alasan dikemukakan, mulai dari faktor kehalalan, efek samping hingga merasa sehat. Namun akhirnya distribusi vaksin semakin merata.
Kesenjangan perolehan akses alat kesehatan dan obat-obatan tak luput dari perhatian Indonesia. Dalam kancah global, kita mengkampanyekan pentingnya pemerataan akses alat kesehatan dan obat-obatan. Tanpa memandang status negara miskin atau kaya. Tujuannya agar COVID-19 bisa segera musnah.
Saat pandemi COVID-19 melanda, dunia tidak memiliki referensi. Ini barang baru karena belum pernah terjadi sebelumnya. Seluruh negara tidak tahu bagaimana caranya agar masyarakat selamat. Demikian pula negeri kita.
Pemerintah bergerak cepat dengan memberikan stimulus melalui enam sektor Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berupa kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, dukungan UMKM, pembiayaan korporasi hingga pemerintah daerah, dan sektoral kementerian lembaga. Pemulihan yang cepat, menuntut gelontoran dana yang besar. Dukungan tata kelola fiskal yang bijak akhirnya mampu membuat Indonesia tak jatuh ke jurang kebangkrutan.
Indonesia bisa pulih lebih cepat, bahkan mendapatkan banyak pujian dari lembaga internasional. Bank Dunia menyebutnya sebagai langkah jitu dalam memitigasi dampak COVID-19 terhadap kemiskinan.
Hawar COVID-19 memaksa semua beradaptasi terutama sektor kesehatan. Percepatan digitalisasi dan inovasi pun dijalankan. Inisiatif tak hanya datang dari pemerintah, tapi juga dari mereka yang tergerak. Persona yang peduli untuk menekan angka penularan memulai dengan memperkenalkan chatbot kepada masyarakat agar bisa mengidentifikasi kondisinya sendiri. Platform ini juga bisa mengidentifikasi berapa banyak tenaga medis yang gugur. Ada pula yang mengembangkan alat digital layanan konsultasi kesehatan dan psikologi.
Inisiatif membangun satu platform digital sektor kesehatan juga dilakukan pemerintah dengan nama Peduli Lindungi. Aplikasi ini semula khusus melacak penularan dan vaksinasi COVID-19. Lantas berkembang menjadi syarat wajib bagi pengguna transportasi publik dan masuk pusat perbelanjaan. Melihat banyaknya manfaat, Peduli Lindungi kemudian berubah nama menjadi Satu Sehat. Fungsinya juga diperluas menjadi tempat pertukaran data kesehatan terintegrasi secara nasional.
Layanan telemedis dan platform digital bidang kesehatan yang tumbuh melesat pada saat pandemi menjadi pemicu kebutuhan baru terhadap data dan teknologi. Pandemi COVID-19 berhasil mentransformasi bidang kesehatan. Pekerjaan yang harus diselesaikan berikutnya adalah banyaknya fasilitas kesehatan yang belum tersentuh teknologi digital.
Tuntutan malih rupa dari luring menjadi daring dalam kegiatan belajar mengajar jadi keharusan ketika pandemi melanda. Penutupan sekolah menjadi solusi darurat mengurangi penyebaran virus. Langkah ini terpaksa diambil dengan resiko hilangnya pengetahuan dan menggerus kemampuan peserta didik. Ancaman besar seperti yang terjadi saat Perang Dunia I ada di depan mata.
Ancaman generasi hilang tersebut menggugah kesadaran semua pihak untuk melakukan perubahan sektor pendidikan. Pandemi memaksa transformasi sektor pendidikan secepatnya. Pola pembelajaran konvensional berubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh berbasis teknologi. Indonesia menghadapi kendala mulai dari ketersediaan gawai, pulsa, hingga aksesibilitas internet, belum lagi masalah orang tua harus semakin intens mengikuti proses pembelajaran. Problem ini bertambah pelik kala di desa.
Beragam persoalan itu pada akhirnya membuka cakrawala baru, bahwa pendidikan tak hanya soal pembelajaran dan pengajaran, melainkan suatu ekosistem utuh. Kebijakan politik, daya dukung teknologi, infrastruktur yang memadai, hingga dukungan publik sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas.
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi dunia, termasuk Indonesia. Meski lewat jalan berliku, namun kita berhasil melaluinya dengan penanganan yang efektif. Penyelesaian krisis kesehatan dan pemulihan ekonomi berjalan cepat dan baik.
Sejak akhir 2021, pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir secara konsisten berada di atas 5 persen. Tingkat pengangguran turun menjadi 5,45 persen dalam kurun waktu dua tahun. Indonesia pun naik kelas, masuk kembali dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas di tahun 2022. Rasio utang Indonesia juga salah satu yang paling rendah di antara negara G20 dan ASEAN.
Pencapaian itu tak lepas dari langkah cerdas pemerintah dalam menangani pandemi, termasuk menerbitkan peraturan pengganti undang-undang yang memungkinkan defisit APBN di atas 3 persen selama tiga tahun. DPR pun menyetujui dengan menetapkannya menjadi UU No. 2 Tahun 2020.
Pekerjaan berat selanjutnya adalah menambal lubang besar defisit anggaran. Pemerintah akhirnya bergandengan tangan dengan Bank Indonesia menjalankan strategi burden sharing. Bank sentral memborong surat utang pemerintah lewat pasar perdana sebesar Rp1.104 triliun selama tiga tahun pandemi. Kelegaan ruang fiskal menjadi peredam kejut perekonomian nasional.
Kita menghadapi berbagai tantangan serius. Mulai dari pandemi COVID-19, ancaman krisis pangan, krisis energi, ketegangan geopolitik, perubahan iklim, hingga respon lembaga internasional yang menggugat kebijakan Indonesia. Namun itu semua tidak menyurutkan langkah untuk menyiapkan pondasi kesejahteraan bagi rakyat: kesejahteraan berkelanjutan.
Kompleksitas masalah dan tantangan dijawab dengan langkah-langkah tuntas mulai dari menyeimbangkan tumbuh kembang perekonomian, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan.
Tak cukup dengan itu, kita juga mengganti, mengoreksi, dan menerbitkan kebijakan-kebijakan baru agar ekonomi berkelanjutan tetap pada relnya.
Tahun 2020, Indonesia berhadapan dengan tantangan serius ketika pandemi COVID-19 melanda. Ekonomi negara mengalami kontraksi sebesar 2,07%. Namun, berkat kerja keras dan sinergi seluruh pihak, ekonomi kita kembali tumbuh positif pada 2021, dan mencapai 5,31% pada 2022. Keberhasilan ini tak lepas dari kinerja ekspor yang tetap kuat, dan permintaan domestik yang solid. Dalam semester I/2023, ekonomi tumbuh 5,11%.
Pemulihan ekonomi membuat pengangguran dan kemiskinan dapat diturunkan mendekati level sebelum pandemi. Tingkat kemiskinan ekstrem terus melorot pada masa pandemi. Dengan ambang USD 1,9 PPP per hari, selama sembilan tahun tingkat kemiskinan ekstrem turun lebih dari lima persen, pada Maret 2023. Kemiskinan ekstrem terus diupayakan mendekati 0%, pada 2024.
Dinamika dunia tidak bisa diprediksi. Ruang fiskal dipaksa untuk bisa lentur mengikuti. Seperti ketika pandemi, defisit anggaran harus diperlebar. Dengan catatan, ketika ekonomi kembali pulih, pengelolaannya pun kembali normal.
Melalui UU No. 2/2020, serta Peraturan Presiden No. 54/2020, dan No. 72/2020, Pemerintah menyesuaikan anggaran dan melebarkan defisit untuk mendukung upaya penanganan COVID-19, dan pemulihan ekonomi. Defisit anggaran diperbolehkan lebih dari 3% PDB selama masa penanganan Corona Virus, dan harus Kembali maksimal 3% PDB, pada 2023. Strategi ini terbukti ampuh memperkuat ketahanan dan mempercepat pemulihan ekonomi. Pada 2022, defisit anggaran sudah di bawah 3% dan ekonomi tumbuh 5,3%, di atas capaian sebelum pandemi.
RAPBN 2024 terus mengarah pada postur yang sehat dengan stimulus yang tetap kuat untuk akselerasi transformasi ekonomi Indonesia. Tentunya dengan dukungan pendapatan negara yang meningkat tajam, pada 2024.
Sumber : Antara
Di tengah ketidakpastian global, neraca perdagangan Indonesia justru surplus.
Tahun 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 291,9 miliar, dan surplus neraca perdagangan mencapai USD 54,5 miliar, tertinggi sepanjang sejarah. Dalam delapan bulan pertama 2023, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 171,5 miliar, dan surplus neraca perdagangan sebesar USD 24,3 miliar.
Hilirisasi tambang salah satu faktor utama mendorong peningkatan nilai ekspor Indonesia. Seperti hilirisasi nikel dan barang dari padanya, dari USD 0,65 miliar pada 2017 menjadi USD 5,94 miliar pada 2022, serta ferro-nickel, dari USD 1,33 miliar pada 2017 menjadi USD 13,62 miliar pada 2022.
Meski banyak negara yang menentang dengan cara ini, Indonesia tidak akan menghentikan kebijakan hilirisasi. Sebab kita yakin, akan menjadi lompatan besar kemajuan negara.
Awalnya, tumpang tindih aturan, ketidakpastian hukum, dan kerumitan prosedur perizinan menjadikan Indonesia bukan pilihan investasi. Mall pelayanan terpadu, Online Single Submission Risk Based Approach, merupakan aksi koreksi agar investasi mengalir dengan deras dan berkualitas secara sosial, lingkungan, dan tata kelola.
Investasi mencapai Rp826,3 triliun di tahun 2020. Melebihi janji pemerintah. Hingga tahun 2022 pun masih melampaui targetnya yakni Rp1.207 triliun.
Aktivitas ekonomi juga bergerak ke luar Jawa. Sulawesi Tengah menjadi salah satu provinsi dengan realisasi investasi terbesar. Selain itu, sektor investasi pun bergeser ke arah industri logam dasar dan barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Itu tandanya, investasi memacu industrialisasi. Berbagai langkah korektif ini melejitkan investasi berkualitas di Indonesia.
Sebagai negara yang berpenduduk Islam terbesar dunia, penggunaan dana-dana syariah yang bersumber dari zakat, sedekah dan infaq perlu dimanfaatkan dengan bijak untuk rakyat yang benar-benar membutuhkan
Sektor keuangan syariah tumbuh pesat dan menempatkan Indonesia ke peringkat ketujuh dunia. Kontribusi sukuk syariah, diapresiasi oleh IsDB Prize Award tahun 2023. Bahkan, dunia pernah menempatkan Indonesia sebagai peringkat kedua untuk industri makanan halal, dan peringkat ketiga produk fesyen.
Penghargaan ini tidak terlepas dari peran perbankan syariah yang memberikan dukungan pembiayaan terutama pada sektor riil seperti UMKM. Di sisi lain, perbankan syariah juga mendukung perluasan sertifikasi halal bagi pelaku usaha.
Ekosistem ekonomi syariah akan terus dikembangkan agar potensi ekonomi bermanfaat bagi masyarakat. Pada akhirnya manfaat ekonomi syariah menjadi jalan alternatif untuk menyelaraskan kepentingan ekonomi dengan nilai-nilai keagamaan pada masyarakat Indonesia.
Perkembangan teknologi informasi menuntut kegiatan ekonomi untuk berubah. Transformasi ke arah digital menjadi pilihannya. Lebih-lebih pandemi memberikan pelajaran penting, bahwa digitalisasi berkontribusi besar pada pertumbuhan perekonomian.
Tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai US$ 70 miliar, dan terus tumbuh berkembang hingga US$ 77 miliar pada tahun 2022.
Tumbuhnya nilai ekonomi digital tak terlepas dari peran pemerintah sebagai lokomotif terwujudnya infrastruktur digital. Selain itu, kehadiran perusahaan tekonologi, startup, dan peran lembaga keuangan, juga punya andil besar dalam membangun dan mengembangkan ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Keandalan ekonomi digital akan memberikan harapan kesejahteraan di masa depan.
Keindahan alam Indonesia sudah sejak lama dikagumi para pelancong. Bali selalu menjadi tujuan utama hingga dirasa sudah mendekati titik jenuh.
Kita butuh tempat baru yang tak kalah jelita dibanding Bali. Pemerintah kemudian memutuskan lima destinasi wisata baru di Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Inilah ‘Bali Baru’ bertajuk Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Selain keindahan alam, destinasi wisata dituntut untuk menata banyak hal. Kegiatan wisata yang atraktif dan edukatif bisa memberikan tetesan manfaat secara ekonomi.
Perputaran uang saat para pembalap beradu cepat di Danau Toba dalam ajang F1 Powerboat 2023 diperkirakan mencapai Rp300 miliar. Borobudur menjadi tuan rumah ASEAN Tourism Forum 2023, Rp5,6 triliun manfaat yang diperolehnya. ASEAN Summit di Labuan Bajo berdampak menambah pertumbuhan ekonomi kabupaten Manggarai Barat hingga 3,26%. Langkah ini, menjadikan DPSP sebagai magnet baru perekonomian masyarakat.
Meningkatkan kecintaan terhadap produk dalam negeri menjadi bagian dari upaya membangun kemandirian bangsa. Dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) harus konsisten dan meluas agar produk negeri sendiri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tahun 2022 menjadi momentum kebangkitan Gernas BBI. Ruang bagi UMKM terlibat dalam pengadaan barang dan jasa semakin terbuka. Penggunaan produk dalam negeri melejit mendekati Rp 800 triliun.
Faktor pentingnya, kemudahan bagi UMKM untuk mendaftar pada katalog elektronik. Namun, itu belum cukup. Pemakaian komponen dalam negeri juga harus diperbesar. Pemerintah memberikan insentif sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri dan mempercepat pencantuman produk dalam negeri yang telah memiliki sertifikat TKDN di dalam katalog elektronik. Strategi ini memuluskan jalan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Kontribusi sektor perikanan pada PDB Indonesia sempat menyentuh angka 5,73% pada tahun 2019, namun jeblok menjadi 2,79% pada tahun 2022. Penurunan ini menjadi alarm untuk segera berbenah.
Upaya menjaga kedaulatan laut terus dilakukan, seperti mengusir dan menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan. Pemanfaatan Kartu Kusuka diatur kembali untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Kebijakan Kelautan Indonesia diperkuat dengan menerapkan penangkapan ikan terukur. Langkah ini mengubah orientasi penangkapan ikan, dariinput menjadi output control, dan dari terpusat menjadi desentralisasi WPP.
Perlindungan ekosistem laut juga dilakukan dengan mengintegrasikan penataan ruang laut dan darat. Orientasi perikanan tangkap juga diubah menjadi budidaya. Hilirisasi sektor perikanan digencarkan kembali dengan membangun industri perikanan dan membenahi rantai pasok dingin. Salah satunya adalah menjadikan produk perikanan ready to eat, ready to cook.
Ketahanan pangan Indonesia menguat lagi pada 2022, setelah sempat melemah sepanjang dua tahun awal pandemi. Menurut Global Food Security Index (GFSI), indeks ketahanan pangan Indonesia mencapai angka 60,2 pada tahun 2022. Lebih tinggi dibanding periode 2020-2021.
Fokus ketahanan pangan adalah memudahkan rakyat untuk mendapatkan pangan yang murah, berkualitas, dan mensejahterakan produsen (petani). Untuk mewujudkan itu, pemerintah melakukan berbagai siasat, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Siasat jangka panjang dilakukan dengan membangun food estate, bendungan, perbaikan irigasi, dan pencetakan sawah baru. Siasat jangka pendek dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.
Di hulu, pemerintah memberikan subsidi pupuk, obat-obatan, benih, hingga bantuan alsintan. Sedangkan di hilir, diberikan kemudahan pada pengendalian harga, pasokan, rantai distribusi, bantuan pangan, dan penguatan cadangan pangan daerah. Berbagai taktik ini untuk mewujudkan ketahanan pangan terwujud.
Perubahan iklim ancaman nyata bagi dunia. Merubah gaya hidup ke angkutan massal, kendaraan listrik, dan memanfaatkan energi bersih menjadi langkah penting.
Mentransformasikan energi bersih dengan memanfaatkan bioenergi seperti B35 (bio solar 35%), Bio Avtur, Bensin Sawit, hingga mewujudkan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB).
Komitmen beralih ke KLBB dimulai dengan penerbitan Perpres 55 Tahun 2019. Langkah ini disusul dengan regulasi dan implementasi untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik. Salah satunya, mendorong kendaraan operasional pemerintah segera berganti menjadi kendaraan listrik.
Kini, industri kendaraan listrik dalam negeri menggeliat, seperti sepeda listrik, kendaraan roda 2, 3, dan 4, hingga bus listrik. Tahun 2023, lebih dari 60 ribu unit kendaraan listrik telah mengaspal. Lebih dari 1.000 unit stasiun pengisian umum (charging station) dan 1.300 unit tempat penukaran baterai juga sudah tersedia untuk melayani masyarakat.
Di hulu pun, industri baterai listrik segera akan hadir di tahun 2024 dengan kapasitas 200 ribu mobil. Semua upaya ini dilakukan agar langit Indonesia semakin biru.
Kenaikan muka air laut dan suhu bumi 1,5 derajat celcius menjadi bukti perubahan iklim sedang terjadi. Indonesia berkomitmen meningkatkan kualitas lingkungan, menghijaukan hutan, dan menyediakan stok karbon bagi dunia.
Prasetia itu diwujudkan dengan menekan laju deforestasi, meningkatkan reforestasi, pengelolaan sampah, pemulihan DAS, pengelolaan kawasan konservasi, hingga penurunan Efek Gas Rumah Kaca.
Hasilnya, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup semakin membaik menjadi 72,42 poin di tahun 2022 dari target 69,22 poin. Lebih dari 4 juta hektar lahan gambut telah direstorasi, dan puluhan ribu hektar mangrove direhabilitasi. Selain itu, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan juga semakin meningkat, ditandai dengan berdirinya empat ribu dua ratus Kampung Iklim.
Sebagai komitmen kepada dunia, Indonesia juga menyusun Long Term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050, menuju net-zero emission pada tahun 2060.
Demi mewujudkan Indonesia sejahtera dan berkeadilan segala hambatan pembangunan akan dihadapi. Bentang geografis dan kekayaan sumber daya menjadi modalitas bagi Indonesia menjadi negara maju. Namun selama ini pembangunan masih terpusat di Pulau Jawa. Pembangunan dengan model Indonesia Sentris menjadi jalan keluarnya. Model itu akan membuat semua wilayah adalah episentrum pembangunan. Gagasan ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap wilayah memiliki potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Konsekuensi Indonesia Sentris membawa daerah tertinggal bisa merasakan kue pembangunan. Afirmasi pemerataan pembangunan berupa Proyek Strategis Nasional yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi bukti mengatasi ketimpangan wilayah. Ide besar pembangunan yang merata akan membawa dampak berupa pemerataan akses dan transportasi antarwilayah. Capaian penting lainnya adalah naiknya derajat soal pendidikan dan kesehatan daerah-daerah baru pembangunan. Inovasi dan kreativitas masyarakat yang tumbuh dapat menjadi motor penggerak pembangunan di daerah.
Penciptaan pusat ekonomi baru di luar pulau Jawa menambah peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan. Indonesia Sentris juga harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Partisipasi masyarakat penting untuk memastikan pembangunan sejalan dengan kebutuhannya.
Membangun Ibu Kota Nusantara dari titik tengah republik akan menjadi ancang-ancang agar Indonesia bisa melompat lebih tinggi. Sejumlah perbaikan dilakukan demi membuat Rasio Gini semakin kecil. Upaya mengatasi ketimpangan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang berserak di seantero negeri.
Pemerintah tak pernah abai untuk menggerus angka kemiskinan ekstrem. Target nol persen pada tahun depan terus disertai dengan upaya yang konsisten. Melalui Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, negaracawe-cawe agar di tahun 2024 kemiskinan ekstrem hilang di bumi pertiwi.
Inpres ini mengamanatkan kepada 22 Kementerian, enam lembaga dan pemerintah daerah untuk melakukan langkah mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem. Hasilnya, pada bulan Maret 2023 angka kemiskinan ekstrem sudah menyentuh angka 1,12% dari total penduduk. Angka ini menurun 0,92 persen dibanding bulan Maret tahun lalu.
Koordinasi para pihak dengan sokongan program yang jitu menjadi kunci sukses turunnya angka kemiskinan. Konsistensi pemberian perlindungan seperti Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai, dan Kartu Sembako menjadikan harapan baru Indonesia akan lebih sejahtera pada masa mendatang. Tak luput, peran swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan turut membantu mengangkat kaum papa lepas dari jerat kemiskinan.
Menjaga keselamatan dan mengurangi resiko sosial yang dihadapi perempuan, disabilitas, anak dan orang miskin menjadi tugas negara.
Melindungi kaum perempuan dan anak dari kekerasan seksual ditandai dengan terbitnya UU No. 12 Tahun 2022. Layanan SAPA 129 memberikan ruang masyarakat untuk aktif melaporkan kejadian-kejadian tindak kekerasan pada anak. Saat ini, sudah terintegrasi di 34 Provinsi.
Sedangkan perlindungan sosial lainnya dihadirkan melalui beragam bantuan mulai dari cash transfer, bantuan pendampingan, perbaikan permukiman, kesehatan, hingga stimulasi usaha. Itu semua untuk mengurangi beban yang dialami maupun meningkatkan pendapatannya.
Ketepatan sasaran menjadi pekerjaan rumah. Intervensi perbaikan dilakukan menyeluruh meliputi rumusan kebijakan, keterbukaan, peran masyarakat, bahkan sampai menyentuh validitas data yang dijadikan acuan.
Kesulitan semakin nyata, kala pandemi melanda. Kita tidak memiliki satu data. Data tersebar di institusi negara maupun daerah. Data tahun 2015 jumlah penduduk miskin dalam kisaran 92 juta jiwa, by name by address, yang kemudian beberapa kali dimutakhirkan. Memang bisa dijadikan base line, namun ketidaktepatan masih nyata terlihat.
Pemerintah memutar strategi cepat. Semua data masyarakat rentan disatukan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Saat ini ada 140 juta jiwa yang sudah padan dengan Nomor Induk Kependudukan. Perbaikan dan pemutakhiran data menjadi langkah strategis, selain perbaikan pada mekanisme perlindungan sosial demi efektifnya menolong si rentan.
Menciptakan pusat ekonomi baru menjadi sebuah kebutuhan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. Pola aglomerasi atau pengelompokan wilayah dipilih, agar pertumbuhan ekonomi daerah terakselerasi dengan baik. Hingga tahun 2023, pemerintah telah menetapkan 20 Kawasan Ekonomi Khusus dengan harapan dapat menarik investasi yang berimbas pada penciptaan lapangan kerja.
Kawasan-kawasan tersebut dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor-impor, dan kegiatan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dan untuk menarik minat investor, Pemerintah memberikan jaminan berupa ketersediaan infrastruktur telekomunikasi, sumber daya air, transportasi, listrik, gas, dan pasokan tenaga kerja.
KEK Kendal di Jawa Tengah menjadi salah satu cerita sukses pola aglomerasi industri. Terbukti pada Juni 2023, kawasan yang terkonsentrasi di wilayah Kedungsepur ini berhasil mengantongi investasi hampir Rp50 triliun.
Bonus demografi menjadi sabuk pengaman besar yang bisa membawa kita menuju Indonesia Emas. Namun, seperti setiap kisah besar, potensi ini bisa berubah menjadi malapetaka jika kita tidak mempersiapkannya dengan baik. Kunci utamanya adalah bagaimana kita membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Serangkaian program dan solusi dijalankan untuk menghadapi pengangguran dan mengubahnya menjadi tenaga kerja yang unggul, berdaya saing, dan mampu meningkatkan produktivitas nasional.
Pengembangan keterampilan menjadi fokus utama. Program-program seperti Kartu Prakerja, Pelatihan Berbasis Kompetensi, Pemagangan Dalam Negeri, dan Pengembangan Balai Latihan Kerja Komunitas ditunaikan untuk memberikan keterampilan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja. Selain itu, kurikulum pendidikan vokasional diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha-Dunia Industri. Salah satunya lewat kebijakan Super Tax Deduction.
Upaya menciptakan lapangan kerja juga dilakukan dengan memperbaiki iklim investasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja, dan memperluas sektor-sektor ekonomi baru. Semua langkah ini diambil untuk memastikan setiap warga Indonesia punya kesempatan untuk bekerja dan berkontribusi dalam pembangunan negara.
Meskipun saat ini tingkat pengangguran terbuka masih tinggi, namun dengan segala upaya yang telah dilakukan, harapan untuk menurunkannya bukanlah sekadar mimpi.
Sumber : Antara
Siapa yang tak kenal dengan istilah Indonesia Sentris? Ide orisinil untuk mengubah arah pembangunan bukan hanya di Jawa. Ketimpangan dan kesenjangan diselesaikan dengan pemerataan pembangunan dan penciptaan titik-titik ekonomi baru di luar Jawa.
Kebijakan Indonesia Sentris diwujudkan dalam bentuk peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, hingga kesempatan berusaha. Membangun dari pinggiran, Tol Laut, Tol Langit, Jembatan Udara, Pembangunan Desa, Pembangunan Perbatasan, Pembangunan Papua hanya sebagian bukti nyata Indonesia Sentris bukan sekedar jargon.
Sokongan ekonomi dari luar Jawa secara perlahan merangkak naik. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto mendekati 50% di tahun 2022.
Tak ada kata surut bagi pemerintah membangun Papua. Berbagai beleid diluncurkan untuk mengejar ketertinggalan. Papua harus berkembang dan maju.
Aksesibilitas dibuka dengan ribuan kilometer jalan trans Papua yang terbangun. BBM Satu Harga dijaga. Palapa Ring dimantapkan agar tidak ada lagi blank spot komunikasi. Ruang tumbuh dan berkembang bagi talenta Papua juga dihadirkan, salah satunya Papua Football Academy. Angka partisipasi sekolah semakin besar yang membuat anak Papua semakin cerdas.
Dan walaupun penuh tantangan, elektrifikasi di Bumi Cendrawasih terus digenjot. Menggunakan inovasi dan solusi energi ramah lingkungan, energy storage dibangun agar wilayah pegunungan juga benderang.
Peta jalan pembangunan makin nyata. Pendekatan kebudayaan menjadi pilihan jitu untuk mewujudkannya. Terbukti dalam satu dekade ini, Indeks Pembangunan Manusia terus merangkak naik. Semua dilakukan demi tiga misi besar: Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif.
Gagasan memindahkan ibu kota negara secara permanen telah dimulai tahun 1957 oleh Presiden Soekarno, berlanjut pada pemerintahaan berikutnya. Baru pada tahun 2022, tonggak keseriusan Indonesia secara bertahap membangun Ibu Kota Negara Nusantara ditandai dengan terbitnya UU No. 3 Tahun 2022.
Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja, pindah mindset dengan berbasis pada ekonomi modern dan membangun kehidupan sosial yang lebih adil dan inklusif. Kota hutan pilihan mewujudkannya.
Kebun persemaian skala besar Mentawir dihadirkan. Kapasitas 15 juta bibit per tahun disiapkan untuk menghutankan IKN.
IKN adalah showcase transformasi, baik di bidang lingkungan, cara kerja, basis ekonomi, teknologi, dan lain-lainnya, termasuk di bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih berkualitas.
Merdesa memang sebuah kata tak lazim di zaman sekarang. Para leluhur mengartikannya sebagai tempat hidup yang layak. Merdesa juga bisa diartikan sebagai upaya untuk mewujudkan desa yang mandiri, berdaya, dan sejahtera. Mimpi menjadi desa yang merdesa diwujudkan dalam 9 tahun terakhir, sejak Undang-undang tentang Desa ditandatangani.
Beleid ini mengubah pola. Desalah yang menentukan apa yang dibutuhkan. Bukan lagi obyek, melainkan subyek pembangunan. Angin perubahan ini membawa semangat baru untuk menggali potensi dan mencipta inovasi pengelolaan desa. Terbukti, angka kemiskinan menyusut.
Peningkatan APBDes telah memberikan manfaat yang besar berupa infrastruktur desa yang membaik. Selain itu warga desa juga semakin berdaya dari sisi kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Munculnya desa sebagai sentra wisata, pertanian, dan industri semakin menebalkan semangat desa bukan lagi terpinggirkan. Jumlah desa tertinggal mengalami penurunan drastis dari 17.626 menjadi 6.749 desa. Ujian saat pandemi pun bisa terlewati dengan mulus. Kala masyarakat kota kebingungan akan akses pangan, desa justru berdikari.
Pangkas kesenjangan antara kota dan pinggiran. Niat mulia ini bermula saat denyut nadi pembangunan belum terasa lancar mengalir hingga kawasan tertinggal, terdepan dan terluar. Listrik masihbyar pet, bahkan padam seharian. Puskesmas tidak terisi tenaga medis. Demikian pula harga BBM yang sangat mahal. Wajah muram serasa tak punya masa depan terlihat di depan mata.
Tinta merah diganti tinta biru pencapaian. Di awal tahun 2015 masih ada 122 daerah tertinggal, kemudian berkurang tinggal 62 akhir tahun 2020. Tahun ini, diperkirakan akan berkurang sejumlah 23 Kabupaten lagi yang akan lepas dari kategori daerah tertinggal.
Pembangunan daerah pinggiran bukan hanya penegasan pada anggaran dan kegiatan pembangunan. Bukan sekedar polesan di permukaan, namun pendekatan yang lengkap. Pembangunan manusia dari sisi pendidikan dan pemberdayaan masyarakat jadi syarat mutlak.
Peran warga yang aktif dalam membangun daerahnya sendiri menjadi resep paling mujarab demi mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.
Daya saing membaik, kala infrastruktur juga baik dan terintegrasi. Jalan tol tak tersambung, bandara dan pelabuhan semrawut, membuat pergerakan barang serta orang terhambat. Konektivitas tidak ada. Biaya logistik jadi mahal. Pertumbuhan mandeg.
Ada banyak kendala yang dulu dihadapi. Mulai dari lambatnya perizinan, keterbatasan lahan, tumpang tindih peraturan, hingga ketersediaan biaya.
Mengulik siasat dilakukan agar infrastruktur segera terbangun. Proyek Strategis Nasional-lah pilihannya. Semua demi pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat. Sampai dengan tahun Oktober 2023 terdapat 170 Proyek Strategis Nasional yang telah diselesaikan. Sebagian besar ada di luar Jawa.
Kendala pembiayaan diatasi dengan melibatkan swasta. Tentu saja, APBN/APBD tetap menjadi sumber utamanya. Semua diatur sesuai dengan resiko dan level kerumitan yang berbeda-beda.
Menembus keterisolasian masyarakat pinggiran tidak hanya dengan membuka jalan. Akses informasi dan komunikasi yang mumpuni juga menjadi faktor vital untuk memajukan Indonesia. Serat optik dijadikan pemain kunci menghadirkan keterhubungan korespondensi di pelosok negeri. Palapa Ring adalah tulang punggungnya.
Ini bukan proyek seketika. Gagasan menyambungkan komunikasi via satelit sudah muncul sejak akhir tahun 90an. Namun sayang, hal tersebut tidak segera terwujud. Baru pada 2016, Palapa Ring dibangkitkan lagi. Dalam 3 tahun, 12.300 kilometer serat terhubung.
Tol langit sudah terbangun. Mengintegrasikan dengan jaringan lainnya dan menyediakan Base Transceiver Station (BTS) agar pemerintah bisa melayani rakyatnya semakin baik.
Perlu lompatan kebijakan agar segera bisa melayani pinggiran negeri, karena butuh waktu 10-20 tahun lagi baru terhubung. Satelit SATRIA-1 memotong waktu tunggunya, targetnya akhir tahun 2023, sudah bisa melayani 20 sampai 30 ribu titik layanan publik di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar. Tulang punggung terhubungnya komunikasi seluruh negeri sudah tersemai.
Rakyat pun bisa membangun infrastruktur. Dari merencanakan, membangunnya dan memanfaatkannya. Energi besar rakyat Indonesia saat membangun Infrastruktur berbasis masyarakat.
Program penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas) dan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) ada 37.000 bisa melayani 25,9 juta masyarakat.
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) mampu meningkatkan kualitas hunian masyarakat sejumlah 93.139 unit.
Dana Desa juga dijalankan sendiri oleh rakyat, contohnya untuk membangun 326.395 Km jalan desa, 1 juta lebih air bersih, 25.713 polindes. Semangat gotong royong membangun negeri mengukuhkan rakyat sebagai pemain utamanya
Perlahan wajah transportasi kita berubah dan berbenah menuju peradaban transportasi maju seperti di negara-negara besar dunia. Integrasi antar moda tak lagi menjadi mimpi. Kehadiran Kereta Bandara, KRL, MRT, LRT, BRT, hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung, menjadi bukti.
Tak hanya integrasi fisik. Sistem pembayaran juga menjadi terpadu dan lebih mudah. Bukan hanya budaya non tunai yang hadir, tapi juga digitalisasi tanpa sentuhan. Pada waktunya, masyarakat tak perlu lagi membawa dompet dalam bepergian, hanya sebuah kartu atau telepon genggam.
Transformasi moda transportasi beserta aturan barunya ini membuat masyarakat mulai berpindah ke angkutan publik. Di beberapa daerah, jumlah pengguna angkutan umum seperti LRT juga meningkat. Sumatera Selatan misalnya, pengguna LRT saat ini telah mencapai tiga juta lebih. Kondisi yang sama juga terjadi di Jakarta, di mana penumpang MRT sudah lebih dari 80 juta pengguna. Ini wujud dari kita sedang mentransformasikan budaya angkutan publik yang lebih baik.
Ada tantangan agar tidak terjebak dalammiddle income trap. Tapi di sisi lain, ada peluang yang dimiliki: Bonus Demografi. Peluang ini jika diabaikan hanya akan membawa kerugian bagi bangsa.
Rute jalan transformasi ekonomi mendesak untuk dilakukan. Daya tarik digenjot agar investor mau menanamkan kekayaannya. Logikanya, investasi datang, industri naik, lapangan kerja terbuka, pengangguran bisa menurun. Ujungnya adalah kesejahteraan rakyat naik.
Namun sebelum itu, perbaikan kualitas manusia Indonesia menjadi faktor utama yang harus digarap. SDM harus sehat, cerdas, produktif dan inovatif, termasuk juga inklusif dan berkeadilan, supaya tidak ada yang tertinggal.
Di sisi lain, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa didiamkan. Harus terus dikembangkan. Karena ini alat yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan
Dana negara digelontorkan besar untuk menjadikan pendidikan Indonesia berkelas dunia. Tapi juga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebab, untuk mencapai satu tujuan Indonesia Maju harus melalui dua jalan: membentuk manusia unggul dan menumbuhkan ilmu pengetahuan yang berkualitas.
Tantangan geografis bukan alasan untuk mengabaikan anak-anak negeri mengenyam edukasi. Apalagi dengan membedakan latar belakang sosial ekonomi, gender ataupun lokasi. Kesempatan untuk duduk di bangku sekolah harus dimiliki setiap orang yang terlahir dari rahim Indonesia.
Transformasi kurikulum, penting. Tidak kalah penting, memastikan akses pendidikan dinikmati oleh mereka yang memiliki keterbatasan. Berbagai inisiatif dijalankan: Bantuan Operasional Satuan Pendidikan, Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar - Kuliah, Afirmasi Pendidikan Menengah, serta Afirmasi Pendidikan Tinggi untuk peserta didik di wilayah 3T, disabilitas, dan Pekerja Migran Indonesia.
Menambah jumlah guru ASN juga dilakukan supaya distribusi tenaga pendidik bisa merata hingga pelosok. Disusul dengan peningkatan kesejahteraan melalui Program Pendidikan Profesi Guru dalam jabatan. Sekolah Kejuruan, Kampus Merdeka Vokasi, dibentuk untuk meningkatkan daya saing di dunia industri. Inilah rute jalan menuju kilau gemilang anak manusia.
Sumber : Antara
Indonesia Emas membutuhkan SDM unggul. Kualitas pendidikan tak boleh tumpul. Mentransformasi pendidikan menjadi keharusan untuk mempercepat penyiapan SDM yang sesuai harapan.
Saat ini arah kebijakan pendidikan lebih berpusat pada siswa, bukan lagi guru dan sekolah. Kurikulum merdeka belajar dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan. Sehingga siswa dapat tumbuh dan kembang untuk menjawab tantangan zaman.
Sejak digulirkan pada 11 Desember 2019, Merdeka Belajar telah mencapai 26 episode. Mengganti Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional, Kurikulum Merdeka, Sekolah dan Guru Penggerak, Merdeka Belajar Kampus Merdeka, hingga skema penyaluran dana BOS menjadi bagian dari puluhan episode yang sudah dijalankan.
Berbagai program ini sudah terlihat hasilnya, seperti penyaluran dana BOS lebih cepat dan disesuaikan dengan karakteristik daerah berdasarkan indeks kemahalan. Selain itu, sekolah semakin terbuka untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan. Ini tercermin dari meningkatnya jumlah sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka, sebanyak 156.937 pada tahun 2022. Pada jenjang perguruan tinggi, jumlah mahasiswa dan kampus yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga naik.
Program Merdeka Belajar masih terus dikembangkan dan disempurnakan. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan SDM unggul, kreatif, inovatif, dan adaptif dengan perubahan.
Kebudayaan bukan hanya sebatas jargon, tapi ditempatkan sebagai haluan pembangunan nasional. Terbitnya UU Pemajuan Kebudayaan menjadi lompatan besar bagi pemajuan kebudayaan Indonesia.
Beleid ini menghadirkan Dana Indonesiana untuk memfasilitasi inisiatif pemajuan kebudayaan yang dilakukan oleh masyarakat. Anggaran ini kemudian digelontorkan kepada masyarakat dalam bentuk dukungan dana hibah untuk institusi, produksi, preservasi, distribusi nasional, dan kajian objek pemajuan kebudayaan. Hampir 300 kelompok masyarakat di seluruh Indonesia menikmati imbal hasil dari tabungan
3 triliun rupiah yang tersimpan di tahun 2022. Dana abadi kebudayaan ini meningkat menjadi Rp5 triliun di tahun 2023 untuk terus membangkitkan gairah para pelaku seni dan budaya.
Seiring dengan itu, pemerintah juga menguatkan posisi desa sebagai titik pusat pemajuan kebudayaan lewat Program Pemajuan Kebudayaan Desa. Tahun 2022, ada 235 desa telah mendapat pendampingan. Dan tahun ini target pendampingan dilakukan di 120 desa.
Indonesia maju membutuhkan investasi SDM sehat. Pembenahan sektor kesehatan dilakukan dengan mentransformasikan sistem, infrastruktur, SDM, dan pembiayaan yang selama ini berjalan.
Menata ulang regulasi, digitalisasi layanan, beasiswa dokter spesialis, mempercepat kecukupan Puskesmas dan rumah sakit, integrasi jaminan kesehatan, kemandirian vaksin dan obat-obatan menjadi langkah utama yang sudah ditempuh. Tak lupa tetap mencarikan cara-cara baru dalam menurunkan angka privalensi stunting, hingga angkanya pun menurun dari 37,2% di tahun 2013 menjadi 21,6% di tahun 2022. Hingga saat ini telah terakreditasi 56,4% fasilitas kesehatan tingkat pertama dan 95% rumah sakit. Sementara itu, ada 87,52% puskesmas memenuhi ketersediaan obat esensial, dan 51,88% Puskesmas memiliki tenaga kesehatan sesuai standar.
Pemerintah dan pemerintah daerah bersinergi memastikan seluruh rakyatnya terlindungi dalam sistem asuransi kesehatan, termasuk 96,7 juta penduduk miskin dan 36,8 juta penduduk pekerja bukan penerima upah (PBPU).
Perubahan ini akan terus berlangsung untuk Indonesia Sehat.
Stabilitas politik dan keamanan dibutuhkan untuk Indonesia Maju. Terlebih di saat kondisi global sedang tidak baik-baik saja, dan tahun politik sudah di depan mata.
Demokrasi kita telah membuat stabilitas politik terjaga dengan baik, dan menjadikan pertumbuhan ekonomi cukup kuat di atas 5% setiap tahun.
Reformasi struktural berjalan konsisten, seperti Omnibus Law, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pencegahan korupsi. Ini semua dilakukan untuk menciptakan pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel.
Dengan kerja keras dan kerja sama dari semua pihak, Indonesia Maju dapat terwujud pada tahun 2045.
Indonesia memasuki tahun politik, banyak kekhawatiran demokrasi tidak berjalan dengan baik. Mulai dari isu Presiden tiga periode, memundurkan jadwal pemilu, hingga cawe-cawe Presiden pada kontestasi.
Pemilu serentak tetap sesuai jadwal. Pelaksanaan pemilu merupakan salah satu dari tiga unsur penyusun Indeks Demokrasi. Tren terlihat membaik pada Indeks Demokrasi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Kondisi yang sama juga terjadi pada Indeks Kerukunan Beragama yang terus membaik selama lima tahun terakhir. Ini menjadi bukti, kita mampu menjaga keragaman dalam kesatuan bangsa. Kolaborasi seluruh elemen bangsa, baik melalui penguatan lembaga-lembaga keagamaan maupun penyusunan regulasi, menjadi menjadi kunci untuk menjaga dan memperkuat kerukunan beragama di Indonesia.
Proses perizinan berusaha kini semakin mudah, sudah 31,2 juta NIB yang diterbitkan. Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) telah menjadi kerangka dasar perwujudan pemerintahan yang efektif.
Selain itu, SPBE juga mempermudah proses pengadaan barang dan jasa, implementasi Mal Pelayanan Publik di 152 daerah, dan pengaduan masyarakat. Inilah yang membuat Indeks Efektivitas Pemerintah Indonesia meningkat. Indeks skor tertinggi dalam sejarah, yakni 66,04 pada tahun 2022.
Layanan cepat dan gesit agar ekonomi tumbuh pesat dan iklim investasi semakin sehat.
Korupsi adalah laku culas yang merugikan negara. KPK, pemerintah, DPR, satu suara untuk memberantasnya. Hal ini tercermin dari membaiknya Indeks Perilaku Anti Korupsi dari 3,7 menjadi 3,9 dalam kurun waktu lima tahun.
Tak cukup dengan mengungkap dan menindak. Lembaga penegak hukum juga mengejar aset-aset hasil rasuah yang merugikan negara. Merancang aturan untuk merampas aset-aset koruptor agar memberikan efek jera dan mengembalikannya pada masyarakat.
Sisi pencegahan juga diperkuat. Strategi Nasional Pencegahan Korupsi dianggap sebagai langkah awal agar aksi rasuah tidak punya kesempatan. Pelabuhan Belawan dan Makassar bukti nyata reformasi tata kelola anti korupsi melalui penerapan layanan digital. Upaya Pemberantasan korupsi memang masih belum berakhir. Namun berbagai upaya yang telah dilakukan sudah menunjukkan hasil.
Peraturan Presiden tentang Reforma Agraria No. 86 Tahun 2018 yang selanjutnya diperbaharui dengan Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria memecahkan kebuntuan penyelesaian konflik agraria yang mengendap berpuluh tahun.
Kebijakan ini hadir sebagai solusi dari tiga persoalan besar dalam melaksanakan reforma agraria: ketimpangan penguasaan tanah negara, tumpang tindih regulasi distribusi lahan yang berujung konflik, dan yang terakhir, munculnya krisis sosial dan ekologi di pedesaan.
Tata kelola administrasi pertanahan diperbaiki dengan menerapkan sistem digitalisasi. Selanjutnya, mengintegrasikan sistem pertanahan dan tata ruang dengan OSS RBA agar ada kesesuaian pemanfaatan ruang.
Hasilnya, aksi reforma agraria telah meredistribusi tanah lebih dari 1,5 juta hektar. Tanah-tanah itu sebagian besar berasal ex-HGU, tanah terlantar dan tanah negara lainnya. Sisanya berasal dari kawasan hutan, legalisasi tanah via pendaftaran dan kawasan transmigrasi.
Lima tahun berjalan, Reforma Agraria menjadikan masyarakat lebih aman dan produktif dalam pengelolaan tanah dan lahan.
Kemandirian industri pertahanan harus segera dibangun di tanah air. Agar kita sepenuhnya siap memasuki era persaingan baru, dan mampu memenuhi kebutuhan pokok untuk menjaga kedaulatan Indonesia.
Dengan dukungan APBN, industri pertahanan keamanan terus didorong agar maju dan mandiri, sehingga bisa memenuhi kebutuhan Alutsista secara bertahap. Pada tahun 2022, hampir 50% kebutuhan Alutsista dipasok industri pertahanan dalam negeri. Bahkan, permintaan ekspor alat sistem pertahanan utama juga meningkat tajam.
Industri pertahanan mandiri merupakan visi yang harus dicapai. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga untuk ekspor. Untuk itulah kita bertransformasi dalam membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat, modern, berdaya saing, dan diperhitungkan di global.
Pembangunan Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID menjadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan di Indonesia yang terintegrasi dan inovatif. Bukan hanya bermanfaat bagi pertahanan dan keamanan. Namun juga akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja, dan pembangunan sumber daya manusia.
“ Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tulus, saya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia mengakui bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat memang terjadi di berbagai peristiwa dan saya sangat menyesalkan terjadinya peristiwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Saya menaruh simpati dan empati yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban.
Oleh karena itu, yang pertama, saya dan pemerintah berusaha untuk memulihkan hak-hak para korban secara adil dan bijaksana. tanpa meneqasikan penyelesaian yudisial. Yang kedua, saya dan pemerintah berupaya sungguh-sungguh agar pelanggaran hak asasi manusia yang berat tidak akan terjadi lagi di Indonesia pada masa yang akan datang.
Ir. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Meraih kembali kepercayaan internasional menjadi salah satu peluang yang harus dimanfaatkan untuk memperkuat Indonesia. Peran Indonesia bukan sekedar basa-basi, tapi bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap. Di tengah dinamika dunia yang bergejolak akibat perbedaan, Indonesia dengan Pancasila-nya mampu menciptakan ruang dialog dan menjadi titik temu.
Dengan pengaruh diplomatik yang kuat, Indonesia hadir untuk mendinginkan konflik Rusia - Ukraina, mewujudkan keadilan ekonomi, menekan kesenjangan rantai pasok alat kesehatan dan vaksin COVID-19, serta membawa warna kemanusian dan kesetaraan bagi dunia.
Kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia tiga tahun terakhir telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia. Gelar middle power in Asia disematkan. Kedaulatan kita dihormati dengan kredibilitas yang lebih diakui. Suara Indonesia lebih didengarkan sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi.
“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia.
Ir. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Indonesia menjadi fokus dunia. Sukses menyuguhkan siapa Indonesia kepada negara-negara besar pada saat pandemi belum berakhir, membuktikan kekuatan diplomasi kita yang tajam. Peran yang dimainkan bukan kaleng-kaleng: memulihkan perekonomian dunia sekaligus mendesain arsitektur kesehatan global.
Menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang ada di Group of Twenty, Indonesia memikul harapan negara-negara berkembang lainnya akan sebuah kesetaraan. Negara maju harus membantu negara berkembang yang memiliki keterbatasan. Tanggung jawab berat ini diterjemahkan dalam Recover Together, Recover Stronger.
Perhelatan besar di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis. Orkestrasi agenda dimainkan dengan harmonis, sehingga pembahasan G20 berdampak positif dalam pemulihan ekonomi dalam negeri.
KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo dan Jakarta bukan sekedar rapat rutin para pemimpin regional. Di tengah gejolak geopolitik dan bayang-bayang krisis, Indonesia memikul ujian yang sangat penting. Apa yang dilakukan akan menjadi contoh yang berdampak pada ASEAN di masa depan. Dunia sangat memperhatikan bagaimana ASEAN menjadi Epicentrum of Growth.
Indonesia bercita-cita menjadikan ASEAN sebagai salah satu kekuatan yang diperhitungkan. Pergeseran bentang kekuatan dunia dan resiko yang akan terjadi diubah menjadi peluang beralih rupa. Memandu aliansi Asia Tenggara melewati gejolak pasokan pangan, energi, teknologi hingga tantangan kemanusiaan. Termasuk juga membongkar kekakuan organisasi yang dapat menentukan masa depan ASEAN.
Dengan kekuatan ekonomi, populasi anak muda yang berkembang dan demokrasi yang stabil, Indonesia bagai menara suar bagi negara-negara Asia Tenggara. Pendekatan yang seimbang merupakan kesabaran strategis dan pemikiran jangka panjang. Tidak konfrontatif namun tegas, Indonesia meletakkan dasar bagi diplomasi jenis baru – bijaksana, seimbang dan pragmatis dengan tetap memegang prinsip keadilan dan hak asasi manusia.
Pedal gas diplomasi terus ditekan. Dari Keketuaan ASEAN, manuver Indonesia beralih untuk menguatkan kolaborasi negara pulau dan kepulauan seluruh dunia dalam KTT Archipelagic and Island States Forum 2023. Komunitas global harus menoleh dan memperhatikan aksi negara-negara kepulauan menjaga laut untuk masa depan.
Indonesia mengajak dan memandu inovasi dalam mempertahankan laut sebagai sumber kehidupan masyarakat dunia. Pengabaian terhadap negara pulau dan kepulauan tidak boleh terjadi.
Indonesia tidak mau aksi nyata kelautan disimpan untuk diri sendiri. Kita ingin gerakan besar memecahkan tantangan kemaritiman datang dari seluruh penjuru dunia. Karena laut bukan halaman belakang yang dipunggungi, tapi halaman depan di mana kita menghadap.
Seruan Perdana Menteri Jepang pada Presiden Indonesia untuk berdiri di tengah saat sesi foto bersama kepala negara G7 di Hiroshima, Jepang itu menunjukkan posisi Indonesia makin diperhitungkan di mata dunia. Dipandang sebagai mitra yang dapat diandalkan oleh Group of Seven, kelompok negara-negara paling maju di dunia yang menguasai 45 persen perekonomian global. Mereka menaruh perhatian untuk berkolaborasi dengan Indonesia demi mencapai tujuan bersama.
Indonesia diundang bukan hanya sebagai penonton, tapi diminta untuk memberikan masukan terhadap isu krusial dunia, terutama soal keamanan kawasan Eropa dan Indo-Pasifik, transformasi energi dan aksi menangani perubahan iklim. Semua itu bentuk pengakuan negara-negara maju atas pencapaian Indonesia.
Peran Indonesia yang semakin penting di G7 sebenarnya membawa pesan utama, yaitu negara berkembang harus didengarkan suaranya. Kestabilan ekonomi dan persaingan sehat di komunitas internasional harus memperhatikan sudut pandang negara-negara berkembang. Dan Indonesia mengemban misi mulia tersebut.
Apa yang disajikan dalam “Capaian Kinerja Pemerintahan Jokowi-Amin 2023: Terus Bertumbuh dan Melaju” merupakan potret sejarah sebuah bangsa yang sedang bergeliat. Bangkit dari Pandemi Covid-19, dan menjadi salah satu negara dengan performa ekonomi yang relatif “mengkilat” dibandingkan negara-negara lain.
Potret ini perlu menjadi pelajaran bagi generasi-generasi selanjutnya, bukan untuk mengulang atau mengikuti begitu saja apa yang dilakukan generasi saat ini. Keputusan hari ini harus menjadi pijakan bagi generasi mendatang untuk menghadapi berbagai tantangan, dalam dunia yang bergerak cepat dan disruptif, menuju Indonesia Maju.
Tentu tidak ada yang sempurna. Berbagai macam kebijakan publik yang diambil Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dapat lahir di tengah kondisi yang tidak ideal. Namun yang terpenting adalah kita segera melakukan perbaikan-perbaikan.
Tidak ada peradaban maju yang dibangun hanya oleh satu atau dua generasi. Membangun peradaban ibarat sebuah perlombaan lari estafet yang melibatkan berbagai generasi. Perspektif jangka panjang harus dimiliki oleh semua generasi. Oleh karena itu, penting terus menyempurnakan imajinasi kita tentang Indonesia Emas 2045 yang akan dibangun bersama.
“Capaian Kinerja Pemerintahan Jokowi-Amin 2023: Terus Bertumbuh dan Melaju” ini harus ditempatkan sebagai upaya untuk membangun imajinasi kolektif itu. Imajinasi yang terus bergerak, yang dari tahun ke tahun akan berbeda dan diperkaya oleh para pemimpin baru.
Saya bangga terlibat dan menjadi bagian dalam upaya menjadikan Bangsa Indonesia berdiri terhormat di antara bangsa-bangsa lain.
Yes, we are on the right path!
Jakarta, 20 Oktober 2023
Budi Arie Setiadi, S.Sos., M.Si.
Menteri Komunikasi dan Informatika
Pandemi menyasar semua sendi kehidupan. Susah menggeser pandemi jadi endemi, tanpa kerjasama semua pihak. Contohnya adalah mempercepat target vaksinasi. TNI, Polri, Satpol PP dan para bidan dikerahkan mensukseskannya. Untuk mempercepat program itu dibutuhkan vaksinator, duta perubahan perilaku, dan memperbanyak sentra vaksinasi. Maka dibutuhkan bala bantuan dari semua pihak.
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged.
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged.